Dea mengatakan usulan PSI itu semata-mata mempertahankan pemilihan umum 5 tahun sekali sesuai konstitusi. Dia menyebut Rocky Gerung lupa akan hal itu.
“Apabila kelak, pada akhirnya partai-partai di parlemen yang saat ini PSI tidak ada di sana, kemudian melakukan amandemen konstitusi, dan membuka ruang bagi Pak Jokowi untuk maju kembali di Pemilu 2024, di mana rakyat bisa secara bebas memilih Pak Jokowi ataupun kandidat lain, maka tanpa ragu kami pasti akan mendukung Pak Jokowi paling pertama dan terdepan karena jelas prestasi dan kerja kerasnya buat rakyat Indonesia. Sebagaimana hasil survei yang menyatakan bahwa lebih dari 70 persen rakyat Indonesia puas terhadap kinerja Pak Jokowi,” ujar Dea.
Kembali ke anggapan dungu, Dea lantas membiarkan pandangan Rocky Gerung tersebut. Menurutnya, penilaian itu kebencian yang sifatnya subjektif dan personal terhadap Jokowi dan para pendukungnya.
Dea meminta Rocky Gerung belajar kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang besar hati mendukung pemerintah walaupun kalah dalam pemilu. Dea lantas menyindir upaya yang Rocky Gerung lakukan untuk negara.