Harga kebutuhan pokok, menurut Irfan, tidak bisa prediksi. Alasannya adalah ketergantungan terhadap berbagai situasi dan kondisi yang tengah terjadi.
“Itu [Harga pokok] kan tergantung dengan situasi dan kondisi-kondisi yang ada, lokal maupun internasional,” terang Irfan.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mengungkap tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo mengalami penurunan ke angka 58,1 persen.
Survei tersebut dilakukan pada 5-10 Mei 2022 dengan margin of error 2,9 persen. Angka kepuasan 58,1 persen tersebut berdasarkan survei terhadap 1.228 responden yang diambil secara acak.
“Yang mengatakan puas 8 persen, yang mengatakan cukup puas 50,1 persen. Total 58,1 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin dalam konferensi pers virtual, Minggu (15/5).
Sebagai informasi, hasil Survei Indikator Politik Indonesia pada Desember 2021 menyatakan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo kala itu sebesar 72 persen.
(pop/DAL)