Partaiku.id – Irma Suryani Chaniago mengusulkan pemerintah membentuk Dewan Pengawas (Dewas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurutnya, IDI perlu diawasi agar tidak menjadi lembaga “super body” dan elitis. “IDI harus punya dewas. Jadi tidak serta merta segala sesuatunya ditentukan oleh IDI. Ada pengawasan di atas IDI yang mengoreksi, memberikan advice, dan lain-lain terhadap organisasi profesi ini, sehingga dia tidak menjadi ‘superbody’ dan elitis,” kata Irma dalam diskusi daring, Selasa (19/4).
Politikus Partai Nasdem itu pun menyinggung soal keputusan IDI memberhentikan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Irma berpendapat, lewat keputusan tersebut, IDI mencerminkan sikap tidak membela anggota, tidak menumbuhkembangkan anggota, dan tidak mensejahterakan teman sejawat.
Selain itu, Irma menilai IDI tidak melakukan pembinaan dan pengembangan kemampuan profesi anggota karena mempersoalkan terapi “cuci otak” Terawan yang dikenal sebagai metode Intra-Arterial Heparin Flushing (IAHF) yang merupakan modifikasi Digital Subtraction Angiography (DSA).
“Kalau DSA dipermasalahkan yang tidak ada efek samping, kenapa obat-obat herbal dibiarkan bebas?” kata dia.