Partaiku.id – Puan ditanya soal kabar dirinya ditawari menjadi wapres pengganti Ma’ruf Amin agar sikap PDI Perjuangan yang kukuh menolak penundaan pemilu menjadi goyah.
“Itu juga saya bingung ya caranya gimana ya, caranya pakai apa ya, karena di aturannya nggak ada kayak begitu,” kata cucu Bung Karno itu.
Puan menegaskan pergantian kepemimpinan di Indonesia punya mekanisme tetap. Dia heran jika ada pihak yang mengusulkan ide-ide di luar konstitusi dengan
“Jadi 2 periode, setiap periode itu ada mekanismenya, aturannya, sesuai undang-undang kemudian mau ganti-ganti seenaknya itu dari mana aturannya, saya belum tahu. Coba kasih tahu saya aturannya kayak gimana. Kok terlalu gampang kemudian mengganti dan menego sesuatu hal yang sangat luar biasa,” tegas Ketua DPP PDI Perjuangan itu.
Dalam wawancara tersebut, Ketua DPR Puan Maharani juga bicara soal dugaan orang-orang di sekitar Presiden Jokowi yang mencoba mempengaruhi isu penundaan pemilu. Puan menyebut kemungkinan itu terbuka.
“Ya mungkin saja, bisa saja, karena ya mungkin dengan menunjukkan data, kemudian mengatakan Indonesia masih membutuhkan Pak Jokowi, kemudian Indonesia masih membutuhkan pemimpin yang sekarang dalam masa sulit seperti ini karena pandemi COVID-19 yang masih ada, dan lain-lain dan sebagainya, itu mungkin saja,” kata Puan, Rabu (23/3).