Namun demikian, inflasi Jawa Tengah masih lebih tinggi dibandingkan nasional (5,51 persen;yoy) dan wilayah Jawa (5,27 persen;yoy). Sedangkan Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kota Surakarta, dan terendah adalah Kota Semarang.
Karena itu, ia menyarankan kepada BI agar penanganan inflasi tersebut harus diukur secara efektivitasnya. Sehingga, strategi yang dilakukan haruslah yang memiliki dampak besar di masyarakat agar dapat mengendalikan inflasi.
“Karena di saat momen Idulfitri mobilitas itu menjadi tinggi. Kemudian kebutuhan pangan sudah pasti meningkat, dan ketika terjadi kebutuhan permintaan biasanya terjadi permintaan harga pula, berarti inflasi adalah suatu konsekuensi,” tutup Politisi Partai Gerindra ini.