“Boleh saja kalau itu namanya dukungan. Kalau wartawan mau di atas kertas, apa pun boleh. Namanya dukungan boleh-boleh saja, namanya ijtimak dalam bahasa agama. Tidak ada masalah,” kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/9).
Azis pun meminta hal tersebut tidak diperdebatkan lebih lanjut.
Bamsoet sendiri mengklaim telah mendapatkan banyak dukungan dari pengurus Golkar di daerah, mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Loyalis Bamsoet, Yorrys Raweyai, mengklaim Bamsoet mendapatkan dukungan dari 400 kader Golkar pada Juli lalu.
Dari sisi organisasi sayap, Bamsoet sejauh ini sudah mengantongi dukungan dari Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang diketuai oleh Bobby Suhardiman.
Berebut Kantor Golkar
Pertarungan antara Airlangga dan Bamsoet tidak hanya terkait perebutan dukungan pemilik suara. Pertarungan mereka juga terjadi dalam konteks penggunaan Kantor DPP Partai Golkar yang berlokasi di Slipi, Jakarta Barat.
Pertarungan bermula saat anggota Bidang Pemuda DPP Partai Golkar Nofel Saleh Hilabi mengirim surat ke Airlangga untuk mendesak penyelenggaraan Rapat Pleno DPP Partai Golkar.