Partaiku.id – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) perwakilan DKI Jakarta, Jimly Asshiddiqie memperkirakan 90 persen dari total 136 anggota senator itu menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang menuai polemik belakangan ini. “Mayoritas di DPD enggak pada mau, enggak pada mau [perpanjangan masa jabatan presiden]. 90 persen kali anggota DPD anti pada perpanjangan,” kata Jimly, Rabu (6/4).
Jimly menilai proses amendemen UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan presiden tak mungkin terjadi di MPR. Terlebih lagi, mayoritas partai politik yang kini menempatkan wakilnya di DPR banyak menolak terhadap wacana tersebut.
Diketahui beberapa parpol seperti PKS, Gerindra, Demokrat, NasDem, PPP, hingga PDI Perjuangan sejauh ini menyatakan menolak usulan tersebut. Parpol yang menyokong itu terang-terangan adalah PKB, Golkar, dan PAN.
Jimly bahkan menilai partai politik yang menggulirkan wacana perpanjangan masa jabatan presiden hanya yang belum memiliki calon presiden hadapi pemilu 2024 mendatang.
“Jadi enggak bisa mengubah UU di DPR enggak bisa lagi. Karena UU pemilu sudah dibahas. Mekanismenya enggak mudah lagi. Dan di DPR aja ga mau, maka tak mungkin. Perubahan UUD ’45 enggak mungkin,” kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.