Partaiku.id – Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto berharap, Presiden Jokowi tidak hanya menimbang faktor politik ketika merombak menterinya di Kabinet Indonesia Maju. Menurut dia, seyogianya reshuffle juga menghitung baik buruk kinerja para menteri.
“Bukan hanya sekedar me-reshuffle menteri dari parpol yang misalnya bersikap beda, tapi menteri-menteri yang memang kinerjanya buruk juga saatnya di-reshuffle. Jangan sampai ada menteri parpol lain yang hanya karena parpolnya loyal tapi kerjanya buruk dipertahankan,” kata Yunarto, Kamis (5/1).
Yunarto mengatakan, merombak kabinet karena alasan politik semata sebenarnya sah-sah saja karena reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Kata dia, seandainya pun Jokowi mencopot menteri dari Partai Nasdem karena manuver partai tersebut buat kepentingan Pemilu 2024, itu tak menjadi soal.
Hanya saja, alangkah baiknya bila reshuffle tersebut jadi momentum presiden untuk memperbaiki kabinetnya sehingga publik mendapatkan hal yang positif dari reshuffle tersebut.
Yunarto Wijaya mengatakan, langkah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai kandidat capres seharusnya tidak jadi alasan Presiden Jokowi untuk mencopot menteri-menteri asal partai yang dibesut Surya Paloh.