Partaiku.id – Tak ada amarah saat Presiden Jokowi berpidato selama 10 menit di Istana Kepresidenan, Selasa (5/4). Namun pidatonya sarat berisi sentilan dan peringatan kepada para pembantunya. Jokowi mengkritik buruknya komunikasi kenaikan harga dari para pembantunya. Dia juga menyoroti kelangkaan barang-barang kebutuhan pokok.
Mantan Wali Kota Solo ini kemudian menutup pidatonya dengan perintah tegas: menyudahi wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.
“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, perpanjangan,” kataJokowi.
Sejumlah menteri yang duduk berjejer menghadap presiden sibuk mencatat di buku kecil setiap arahan Jokowi.
Pengamat politik dari KedaiKOPI, Hendri Satrio, menangkap kesan keseriusan Jokowi ketika memerintahkan para menteri berhenti bicara perpanjangan masa jabatan presiden.
“Kalau dari mimiknya saat menyampaikan arahan di sidang kabinet menurut saya adalah mimik paling serius yang ditunjukkan. Unsur dramanya itu kecil lah,” kata Hendri saat dihubungi, Rabu (6/4).
Namun keseriusan itu tak menjamin wacana dan pergerakan mendorong perpanjangan masa jabatan presiden berhenti bergulir.


