Partaiku.id – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Jovan Latuconsina, menyebut usul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 merupakan tindak akal-akalan yang dilakukan oleh penguasa saat ini. Pernyataan ini disampaikan Jovan merujuk pada pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengklaim analisis big data yang berisi percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024.
Di sisi lain, Jovan mengapresiasi sikap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam menyikapi usul penundaan Pemilu 2024. Menurutnya, sikap dua tokoh itu menunjukan seorang negarawan.
“Pernyataan pak Luhut Panjaitan dengan dalih riset big data ini hanya akal-akalan saja,” kata Jovan dalam keterangannya, Minggu (13/3).
Dia berkata, sikap Mega dan Paloh yang menolak penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 ataupun perubahan periodisasi masa jabatan presiden menjadi tiga periode merupakan sebuah ketegasan yang harus diapresiasi.
Menurutnya, sikap itu memperlihatkan Mega dan Paloh mengetahui konsekuensi mengkhianati demokrasi.