Partaiku.id – Idrus Marham menilai sikap politikus senior Jusuf Kalla Konsisten karena menolak musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Ia membandingkan sikap JK yang mendorong munaslub Golkar saat Setya Novanto masih berstatus sebagai saksi di kasus dugaan korupsi e-KTP. Setya Novanto kala itu merupakan Ketua Umum Golkar sekaligus Ketua DPR RI.
“Dulu kan sudah ada hal yang sama, belum apa-apa sudah dorongan untuk Novanto mundur, untuk munaslub bukan hanya (sebagai) Ketua DPR. Dan dibuat oleh mereka,” kata Idrus di kawasan Senayan, Rabu (2/8).
Politikus senior Golkar Lawrence Siburian yang hadir bersama Idrus juga menyatakan hal sama. Menurutnya, pada 2017, JK sudah mendorong munaslub Golkar meskipun Setya Novanto belum berstatus tersangka.
“Pak JK mengatakan (di) 2017, ‘tentu suatu partai harus memiliki pemimpin yang baik. Saat ini Golkar berada pada posisi yang tidak menyenangkan’. Masih saksi ini Setya Novanto. Sudah didorong supaya munaslub,” ujar Lawrence.
Selain itu, Lawrence turut menyindir sikap Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia. Ia mengatakan Doli saat itu juga mendorong agar munaslub Golkar segera digelar untuk mengganti Setya Novanto.