Andre lalu menyinggung soal proposal pengajuan sponsor dari panitia Formula E yang baru masuk satu bulan sebelum acara berlangsung. Menurutnya, itu menjadi salah satu faktor mengapa perusahaan BUMN tidak memberi sponsor.
“Itu mungkin menyebabkan juga BUMN kenapa membutuhkan waktu mengkaji lama, karena memang keterbatasan anggaran,” ucap Andre.
Sebelumnya, Ketua Panitia Formula E, Ahmad Sahroni menyindir Kementerian BUMN yang tidak menjadi sponsor untuk acara tersebut.
Sindiran itu dibalas oleh staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga yang mengatakan BUMN tidak menjadi sponsor balapan Formula E Jakarta 2022 karena pihak panitia terlambat dalam memberi proposal.
Setelahnya, Sahroni kembali membalas bahwa semestinya BUMN lebih aktif mengajukan penawaran tanpa perlu menunggu proposal dari panitia penyelenggara, mengingat Formula E Jakarta ajang balapan skala internasional.
(cfd/bmw)