Sampai akhirnya Pak Dedi ngasih tiket. Ya sudah jalani,” kata Rey. Ada satu wejangan yang diberikan Dedi Mulyadi kepada Rey, saat penetapan caleg terpilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Cuma satu pesannya ‘sing nyaah ka rakyat alit’ (harus menyayangi rakyat kecil), itu sangat menggerakan hati kita,” ujar Rey. Rey menuturkan, pada Pileg 2019, Golkar memang banyak menerjunkan politisi muda.
Kehadiran politisi muda, kata Rey, untuk mengubah stigma Golkar sebagai partai orang tua. “Pak Dedi ingin menghilangkan stigma Golkar sebagai partai orang tua.
Pak Dedi ingin regenarasi yang baik. Hampir di setiap Dapil anak muda dikasih tiket,” ucapnya. Modal patungan Rey menyadari bahwa ongkos politik untuk Pileg 2019 tak sedikit.
Untuk itu, ia mengaku bertandem dengan calon legislatif untuk DPR RI guna memangkas biaya kampanye. Bahkan, Rey mengaku tiap baliho yang ia pasang merupakan hasil patungan dengan dua calon legislatif lainnya.
“Enggak besar biayanya, karena saya itu paket. Jadi saya tandem dengan calon se-dapil untuk pemilihan tingkat DPRD Subang dan DPR RI. Untuk keperluan apapun jadi kita bagi tiga. Misalnya pasang baliho, fotonya ada tiga, lumayan memangkas cost,” kata dia.