Partaiku.id – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menilai, acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) sebagai unjuk kekuatan baru oleh para pihak pengusul perpanjangan masa jabatan presiden. Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyebut sejumlah manuver dalam gerakan tersebut sebagai terorisme konstitusi. Dia mengkritik Presiden Joko Widodo karena diam dan malah terkesan main dua kaki merespons wacana itu.
“Gerakan ‘terorisme konstitusi’ ini terus bergulir karena Jokowi tak bersikap tegas malah terkesan bermain dua kaki,” kata dia, Kamis (31/3).
Kamhar menjelaskan, acara Silatnas Apdesi yang belakangan ramai karena seruan Jokowi tiga periode, dianggap sebagai cara lain dari para pihak pengusung wacana tersebut.
Dia mencatat, hingga kini setidaknya ada dua skenario yang telah digunakan untuk memperpanjang masa jabatan.
Pertama, masa jabatan presiden ditambah hingga tiga periode dengan pelaksanaan pemilu tetap sekali dalam lima tahun. Menurut Kamhar, wacana itu telah bergulir sejak 2019 pasca Pilpres. Kedua, Pemilu ditunda namun masa jabatan Presiden ditambah tiga tahun, yang belum lama diusulkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.