Karolin menjelaskan bahwa PAUD menjadi wadah tumbuh kembang bagi anak-anak sehingga pendidikan di PAUD harus mengedepankan hak anak-anak untuk bermain dalam upaya mereka bisa mengenal lingkungan serta mampu bersosialisasi sesame mereka.
“Intinya anak itu harus bermain di PAUD, tidak ada tuh ceritanya mempersiapkan diri anak untuk masuk SD, emangnya anak itu mau diajarin merangkai kata, dan jangan berfikiran seperti itu. Karena di PAUD kita harus tetap menghargai hak anak untuk bermain, makanya rapor PAUD itu bukan nilai tetapi deskripsi tumbuh kembang anak,” jelas Karolin.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir angka buta huruf terus menurun dan angka melek huruf meningkat, pada tahun 2017 ada 2.130 jiwa yang buta huruf dan ada 264.776 jiwa yang melek huruf dari jumlah penduduk 266.906 jiwa, sedangkan pada tahun 2022 sudah menurun yakni 1.101 jiwa angka buta huruf dan angka melek huruf sudah meningkat menjadi 295.873 jiwa dari jumlah penduduk 296.974 jiwa.
Terkahir Karolin juga tidak lupa mengingatkan bahwa PAUD juga berperan penting dalam mengatasi stunting yang mana tumbuh kembang anak selain berada dilingkungan rumah, tumbuh kembeng mereka juga berada di PAUD, dan permsalahan stunting bukan hanya sekedar tinggi badan serta berat badan yang tidak sesuai umur mereka, tetapi juga berpengaruh pada kecerdasan mereka.