“Sudah terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem, dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan, tetapi karena diare dan karena cuaca,” kata Ma’ruf seusai rapat di kediamannya, Rabu (2/8/2023).
Ma’ruf meminta agar masalah kesehatan warga terdampak kekeringan harus segera diatasi, agar tidak lagi terjadi korban.
“Sampai hari ini baru satu daerah, tetapi kami antisipasi kemungkinan ke daerah-daerah yang lain. Saya minta itu diantisipasi, kalau terjadi (lagi) kita sudah siap,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf mengakui, proses distribusi bantuan kini masih terhambat karena kondisi cuaca dan faktor geografis yang sulit diakses.
“Ada masalah cuaca dan kedua itu distribusi dari tempat pengiriman pertama ke daerah-daerah itu tidak ada transportasi, jadi mungkin harus dipanggul ya? Dipanggul oleh masyarakat, jadi itu persoalan,” ujar Ma’ruf.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang mendampingi Ma’ruf menyatakan, para korban jiwa di Papua diakibatkan oleh diare, dehidrasi, dan demam.
“Kalau tadi yang anak-anak diare, ibunya juga gitu. yang enam orang ini ada yang diare, ada yang dehidrasi, ada yang demam, ada laporannya,” ujar Yudo.