Survei ini dilakukan pada 10-12 Mei 2022 dengan melibatkan 1.245 orang responden. Sampel dipilih menggunakan metode random digit dialing (RDD).
Wawancara responden dilakukan melalui telepon. Margin of error diperkirakan ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Temuan ini berbeda dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia pada Mei 2022. Kepuasan publik terhadap Jokowi menurun sekitar 13,9 persen sejak akhir 2021.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan penurunan kepuasan publik berkaitan dengan kondisi perekonomian. Dia menyebut kenaikan harga bahan pokok menggerus kepuasan publik terhadap Jokowi.
“Yang mengatakan puas 8 persen, yang mengatakan cukup puas 50,1 persen. Total 58,1 persen,” tutur Burhan dalam jumpa pers virtual, Minggu (15/5).
(dhf/ain)