Burhanuddin menduga jurang gap antara keduanya karena Ma’ruf yang tak banyak tampil ke publik. Kondisi itu berbeda jauh dengan Jokowi yang kerap muncul di media.
“Mungkin sejauh ini publik masih melihat Pak Kiai Ma’ruf belum terlalu kelihatan kiprahnya. Belum kelihatan bukan berarti tidak bekerja loh ya,” kata dia.
Survei Indikator dilakukan pada periode 14-19 April 2022 terhadap 1.220 responden atau warga yang berusia di atas 16 tahun atau yang telah memiliki hak pilih dalam Pemilu.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu, hasil survei Charta Politika Indonesia mengungkap tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf kembali menurun.
Tingkat kepuasan publik pada Kabinet Indonesia Maju kini berada di angka 62,5 persen atau merosot dari survei terakhir Januari lalu di angka 65,3 persen. Tren penurunan sudah terjadi sejak Januari.
(thr/pmg)