Pernyataan tersebut menjadi penegas ungkapan semakin tinggi pohon semakin besar pula angin yang menerpanya. Karena itu, jika PDI Perjuangan tidak memiliki akar yang menghujam ke bawah, yakni senantiasa setia bersama rakyat, dan batang yang kuat berupa struktur dan personalia organisasi yang rapi, akan mudah tumbang terkena terjangan angin dan badai. Itulah sebabnya Ibu Megawati selalu memerintahkan kepada kadernya baik di eksekutif, legislatif maupun struktur partai, agar jangan malas dan harus turun ke bawah bersama rakyat.
Maka ketabahan dan keteguhan dalam perjuangan ketika menjadi partai yang ditindas Orde Baru, menjadi partai opisisi ketika pemerintahan SBY, maupun ketika menjadi partai pemerintah sekarang ini, penting dan harus terus menerus dilakukan.
Ketabahan tidak hanya diajarkan dan diteladankan oleh Ibu Megawati yang mengalir dari ibunya Fatmawati sebagai aktifis ‘Aisyiyah, tetapi juga dipraktikan dalam kehidupan politik, baik ketika menjadi anak Presiden, memimpin partai maupun ketika menjadi Presiden.
Ibu Megawati terbuka dengan perbedaan pendapat dan tidak baperan. Para loyalisnya yang berkhianat dan mendirikan partai sendiri, tidak pernah dijelek-jelekan, hingga akhirnya ada yang bergabung kembali. Ketika menjadi presiden, ia tidak melakukan balas dendam terhadap Soeharto yang telah memenjarakan ayahnya dan menindasnya ketika memimpin PDI. Menteri yang menjadi lawan politiknya tidak ditangkap dan dibiarkan ikut kompetisi dalam Pemilu secara langsung tahun 2014 hingga menjadi Presiden berikutnya.