Lebih lanjut, Djarot berujar kunjungan Jokowi merupakan amanat UUD 1945, agar Indonesia terlibat dalam perdamaian dunia. Kunjungan tersebut juga menjadi garis politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
“Maka kita harus apresiasi kita harus dukung untuk membangun perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Caranya dengan apa? dengan diplomasi, caranya Dengan apa? Dengan komunikasi, kan begitu kan,” kata Djarot.
Jokowi menemui pemimpin dua negara tersebut pada pekan lalu. Sebelum bertemu Putin, Jokowi terlebih dahulu bertemu Zelensky. Jokowi menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antar kedua negara.
Sementara itu, pertempuran Rusia vs Ukraina di wilayah Timur terus memanas selepas lawatan Presiden Jokowi ke Kyiv dan Moskow. Rusia bahkan mengklaim berhasil mengepung Kota Lysynchansk, kota terakhir di Luhansk Donbas yang masih berada dalam kuasa Ukraina.
(thr/fra)