“PDI Perjuangan mendapat banyak masukan, terutama program Petani Milenial yang digulirkan Pemprov Jabar sejak pertengahan Maret lalu. Ternyata sejak dilaunching belum ada progres yang berarti. PDI Perjuangan merespon, memberikan solusi dan menindaklanjuti dengan program real bukan hanya seremonial atau karikaturis semata,” bebernya.
Salah satu peserta saresehan adalah Dodi dari Kelompok Petani Macapal. Menurutnya, pencanangan petani milenial oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Desa Sunten Jaya, Kecamatan Lembang hanya sebatas seremonial.
Bahkan, kata dia, tidak ada tindak lanjut yang konkret.
Menanggapi hal tersebut, Ketut mengatakan, konsep program Petani Milenial sebenarnya bagus, meski kurang matang dalam pengaplikasiannya.
“Program ini sebenarnya bagus, bagaimana petani bisa mandiri karena membangun kedaulatan ekonomi harus dimulai dari desa. Namun perlu didukung juga oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Bukan cuma upacara lalu tak ada tindaklanjutnya,” tukas Ketut.
Sementara Sekretaris Komisi II DPRD Jabar Yunandar Eka Perwira menilai program petani milenial besutan Ridwan Kamil tidak ada kaitannya dengan masalah ketahanan pangan.