Ia juga menyoroti soal penyiapan lahan untuk merealisasikan program tersebut lantaran kondisi lahan di Jawa Barat saat ini sudah semakin terbatas.
“Alih fungsi sangat tinggi sekali terutama untuk jadi pemukiman dan tempat usaha, juga pabrik. Ini juga pasti kesulitannya lahan, bagaimana menyediakan lahan untuk calon petani milenial, mereka akan garap lahan siapa,” kata Yunandar.
Selain itu, menurut Yunandar, program petani milenial yang disampaikan Gubernur Jabar tidak ada dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jabar 2018-2023. Yang ada, itu adalah Petani Juara.
“Komisi II DPRD Jabar, dalam rapat dengan dinas terkait mempertanyakan apakah sudah memiliki konsep yang jelas dan matang untuk merealisasikan program Petani Juara. Ditambah lagi ada program Petani Milenial, yang pusing itu dinas terkait,” tandasnya.
Sumber: https://pdiperjuangan-jabar.com/kabarjabar/ketut-program-petani-milenial-jangan-cuma-seremonial/