“Pak Ganjar juga mempraktikkan prinsip ta’awun atau menolong dalam kepemimpinannya. Ta’awun ini diejawantahkan dalam prinsip gotong royong, bersinergi dan kerja kolektif yang menjadi dasar dalam membangun Jawa Tengah,” ujarnya.
Ta’awun ini, lanjut Khusnul, menjadi gerakan Muhammadiyah dalam melakukan gerakan sosial Islam yang berbasis Al-Ma’un.
“Pak Ganjar dikenal sangat dekat dengan rakyat. Dari sini beliau bisa menerapkan konsep gotong royong yang langsung turun ke bawah. Langsung membantu seperti konsep ta’awun,” ucapnya.
Di Muhammadiyah, lanjutnya, memberikan kebebasan dan keleluasaan bagi kadernya dalam berpolitik. Untuk itu, Khusnul berharap kader-kader Muhammadiyah untuk tidak ragu terjun ke politik dan menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024.