Partaiku.id – Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, KIB akan bubar karena perbedaan sikap politik PPP dengan Partai Golkar.
PPP telah memutuskan ikut mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, sementara itu, Golkar memberikan isyarat kerja sama dengan Partai Gerindra.
“Ini merupakan bukti konkret berakhirnya Koalisi Indonesia Bersatu,” ujar Umam, Rabu (26/4).
Ia menganggap terpecahnya sikap PPP dan Golkar menunjukkan koalisi harus dibangun dengan semangat persamaan yang kuat jika ingin terus bertahan.
“Faksionalisme dan pembelahan di internal KIB itu menyisakan pelajaran berharga, bahwa koalisi yang tidak dibangun di atas kesepahaman platform dan kejelasan tokoh yang akan diusung, sejatinya hanya akan menjadi gimmick politik yang hampa makna,” katanya.