Partaiku.id – Pakar politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Rahadjo Jati Menurutnya, langkah mengusung capres dari internal memang harus dilakukan oleh koalisi bentukan Golkar, PPP dan PAN itu demi membangun semangat kebersamaan sebagai koalisi solid. “Potensi nominasi capres internal itu dimungkinkan kalau semangat KIB adalah independensi dari calon populis,” kata Wasis saat dihubungi, Selasa (7/6).
Dia menerangkan, parameter elektabilitas bukan diukur dari satu atau dua orang tokoh populis saja, melainkan lebih karena kolektivisme sebagai sebuah koalisi yang solid.
“KIB tidak mau sepenuhnya tergantung pada sosok populis sebagai alat katrol suara bagi koalisi,” tambahnya.
Ia menambahkan, KIB berpeluang mengusung capres dari internal seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto selama konsisten pada komitmen untuk tidak tergoda dengan capres populer.
“Perihal nama-nama tersebut sekiranya perlu dibicarakan di tahapan selanjutnya setelah koalisi ini sudah matang infrastrukturnya,” tambahnya.
Sebagai informasi, capres populis yang sudah beredar antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dua nama kepala daerah itu selalu berada di posisi tiga besar capres dengan elektabilitas tertinggi di sejumlah hasil survei sejumlah lembaga.