Sementara itu, Nusron Wahid, anggota DPR RI Fraksi Golkar yang hadir pula sebagai narasumber mengatakan secara kasat mata, peluang terkait jumlah poros utama 2024 tidak terbatas pada 3 poros. Dinamika politik masih sangat dinamis dan bisa berubah-ubah.
“Poros Pilpres 2024 bisa menjadi 4 poros. PDI Perjuangan punya keleluasaan karena dapat mengusulkan calon sendiri tanpa koalisi,” ujar Wahid.
Wahid juga menegaskan Golkar tetap mengupayakan Ketua Umum-nya, Airlangga Hartarto menjadi Capres 2024.
“Kami masih menunggu sikap PAN dan PPP terkait Capres untuk 2024. Kami tetap berkomunikasi dengan koalisi meskipun kami tetap berpegang pada hasil Kongres kami,” terangnya.
Wahid juga mengatakan bahwa elektabilitas berbasis survei tidak bisa dijadikan pegangan untuk menentukan siapa capres terpilih. Dia juga mengingatkan bahwa pentingnya menggunakan pendekatan ilmiah dalam menentukan capres.
A. Khoirul Umam, dosen ilmu politik dan international studies Universitas Paramadina mengatakan bahwa sejatinya waktu terkait Pilpres ini sudah semakin singkat.
“Sebenarnya, waktunya sudah singkat untuk menentukan sikap bagi Partai dan koalisi dalam Pipres 2024. Jangan sampai selalu berkutat di hal yang sama,” ucapnya.