Khusus untuk Demokrat, Hono mengaku belum intens berkomunikasi. Namun, dia percaya bahwa partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu masih mau membuka diri. ”Di DPRD kita juga satu fraksi,” tuturnya.
Dia memastikan partainya tidak akan meminta para calon membayar mahar politik untuk maju sebagai calon kepala daerah. Namun, kata dia, harus dibedakan antara mahar politik dan ongkos politik. Misalnya, biaya operasional calon. ”Ya, itu ditanggung masing-masing calon,” ucapnya.
Hingga saat ini, calon yang mendaftar ke DPD Nasdem belum bertambah. Jumlahnya masih sama, yakni 15 orang. Dari 15 nama yang masuk, baru Vinsensius Awey yang mengembalikan formulir pendaftaran beserta visi-misinya.
Awey mengaku ingin menunjukkan keseriusannya maju sebagai orang nomor satu di Surabaya. Dia mengklaim sudah mengantongi dukungan dari mayoritas warga Surabaya Barat. Perolehan suara saat dirinya maju sebagai anggota DPR kemarin menjadi tolok ukur. ”Walaupun gagal, saya mendapat 14 ribu suara yang mayoritas warga Surabaya barat,” ujarnya.
Menurut Awey, jumlah suara itu masih bisa bertambah. Sebab, hingga saat ini sudah ada beberapa forum diskusi yang dia bentuk. Semuanya tersebar di seluruh penjuru Kota Pahlawan. Mulai Surabaya Selatan, Surabaya Timur, sampai Surabaya Utara. Wilayah barat menjadi basisnya.