Ririek meyakini proses investasi Telkomsel di GoTo sudah memenuhi berbagai prinsip GCG yang berlaku.
“Jadi tadi kita laksanakan rapat panja dengan tim panja Komisi VI DPR. Jadi saya di Telkom dan Telkomsel sudah menyampaikan berbagai penjelasan meliputi rencana bisnis Telkom ke depan,” kata Ririek.
“Demikian juga kita sampaikan proses investasi Telkomsel di GoTo yang kami yakini proses itu sudah memenuhi berbagai prinsip GCG yang berlaku,” sambungnya.
Sebelumnya, Komisi VI DPR sudah membentuk Panja Investasi BUMN di Perusahaan Digital pada Rabu (8/6) lalu. Panja itu diketuai oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR Sarmuji. Anggota Komisi VI Andre Rosiade mengungkapkan alasan pembentukan panja ini ialah untuk mengetahui investasi BUMN pada perusahaan digital, salah satunya GoTo.
“Salah satu yang akan dibahas pertama itu kita ingin mengurai, mengetahui soal investasi Telkomsel di GoTo,” kata Andre.
Sebagai informasi, Telkomsel membeli saham Goto di level Rp72 juta per lembar pada 2021 sebagai bagian dari penyertaan jangka panjang pada instrumen keuangan.
Berdasarkan laporan keuangan TLKM per Maret 2022, Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) untuk investasi dalam bentuk Obligasi Konversi (CB) tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara Rp2,11 triliun dengan kurs sekitar Rp14.370.