Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya mengungkap informasi yang ia terima terkait alasan mundurnya PTBA dari penawaran prioritas Blok Kohong Telakon. Meski sempat mundur, PTBA kembali menyatakan maju lagi untuk mengambil-alih Blok Kohong Telakon.
“Blok ini cadangannya 150 juta ton kemudian dihitung-hitung oleh PTBA dianggap cadangannya tinggal 30 juta ton sehingga mengurungkan niatnya,” jelasnya.
Bambang menilai, masuknya PTBA ke Blok Kohong Telakon ini merupakan gambaran negara hadir meski secara perhitungan masih ada beberapa kekurangan. Namun, Politisi Partai Golkar itu mengemukakan, selama yang dilakukan PTBA untuk kepentingan negara dan hitungan bisnis bisa dipertanggungjawabkan, masuknya PTBA ke blok ini boleh diteruskan.
“Aspirasi kami bagaimana jika PTBA masuk memang harus mayoritas,” tandas Bambang.
Sementara itu, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, kondisi terakhir penawaran WIUPK Blok Kohong Telakon, sebagaimana surat Nomor T-698/MB.05/MEM.B/2022 pada 22 November 2022 telah dilakukan penunjukkan langsung WIUPK batu bara Blok Kohong Telakon kepada BUMD milik Pemprov Kalteng, Banama Tingang Makmur. Penunjukkan tersebut keluar setelah adanya pernyataan konfirmasi dari perusahaan daerah itu pada 19 Oktober 2022 perihal minat atas WIUPK Blok Kohong Telakon.