Lebih lanjut, Mulyadi mencontohkan, Kunjungan kerja ke Sumatera Selatan beberapa waktu lalu. Kunjungan yang difasilitasi Gubernur itu dihadiri Bupati dan Walikota. Di sana, Bupati dan Walikota bilang tidak bangga dengan kehadiran trans sumatera. Karena, ternyata kehadiran tol trans sumatera tidak memberikan perhatian terhadap jalan nasional yang hasil buminya bisa dimaksimalkan untuk peningkatan kesejahteraan setempat.
“Masih terngiang-ngiang di telinga saya, Dirjen Bina Marga saat Panja Revisi UU tentang Jalan mengatakan pembangunan jalan tol menjadi backbone terhadap peningkatan produktivitas proses distribusi dan seterusnya. Mohon maaf dengan segala hormat itu perlu di review ulang,” ucapnya.
Legislator Gerindra itu juga menyoroti perencanaan yang tidak benar. Mulai dari delay project, cost of fund yang membengkak, masa konsesi yang dinego kembali, benturan kepentingan dan seterusnya.
“Mohon maaf dengan segala hormat, kami tidak mencari panggung. Kami bicara hari ini bukan dalam konteks ditugaskan tapi ini adalah bagian klarifikasi kami kepada generasi yang akan datang. bahwa proyek jalan tol harus menjadi solusi dan legasi bukan prasasti yang justru menjadi beban buat generasi yang akan datang,” tuturnya.