Partaiku.id – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Ahmad berharap pihak mana pun tak mempertajam polarisasi politik di masyarakat usai pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando.
Rumadi mengatakan polarisasi politik, terutama yang berbasis agama, berbahaya untuk masa depan bangsa. Dia berharap tak ada pihak yang merawat hal tersebut.
“Kalau terus dipertajam, polarisasi politik itu akan terus menimbulkan dendam politik tak berkesudahan. Sebaiknya kita menjadi bagian dari orang atau kelompok yang mencairkan polarisasi itu, bukan justru mempertajam,” kata Rumadi melalui pesan singkat, Selasa (19/4).
Rumadi meyakini masyarakat Indonesia pada dasarnya moderat dan lebih menyukai kehidupan harmonis. Masyarakat Indonesia, ucapnya, tak suka hidup dalam polarisasi ekstrem.
Rumadi menilai masyarakat rentan terbelah dalam polarisasi itu. Oleh karena itu, ia menilai perlu ada pihak yang terus merawat keharmonisan di tengah masyarakat.
“Di situlah pentingnya masyarakat perlu diberi pemahaman politik, anatomi gerakan keagamaan, dan sebagainya. Masyarakat juga perlu ditunjukkan yang dialami negara-negara yang terlibat dalam konflik politik yang dibungkus agama,” ujar tokoh Nahdlatul Ulama tersebut.