Sri Mastuti mengaku dirinya merasa sangat terharu disaat hadir menemui anak-anak yang ada ditenda pengungsian korban bencana gempa bumi diwilayah Kecamatan Cugenang. Karena sekolahnya ambruk, terdampak bencana gema, akhirnya harus belajar mengajar ditenda.
“Terus terang kami, merasa sangat prihatin dengan situasi dan kondisi kedaan ini, kitapun masuk pada saat troma hilir. Namun ternyata anak-anak regenerasi penurus bangsa ini, masih semangat untuk belajar mengajar, meski ada ditenda akibat sekolahnya roboh terkena bencana gempa,” terangnya.
Menurutnya, tadi melihat keadaan anak-anak kita, ternyata tidak terlihat sedih, bahkan dari expresi mereka tidak terilihat trouma, meskipun harus mengikuti belajar- mengajar ditenda pengungsian. Intinya tadi terlihat masih sengat belajar, karena ada yang sedang menggambar, ada sedang menikmati makanan dan ada sedang menyanyi.
“Semoga Cianjur cepat bangkit, cianjur manjur, kita sebagai warga negara, memang harus saling membantu dan bergotong royong untuk meringankan beban warga korban yang terkena bencana gempa bumi diwilayah Cianjur ini,” pungkasnya.