Partaiku.id – Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman mencurigai ada motif politik di balik kabar dugaan transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun di lingkungan Kemenkeu.
Dia berprasangka, informasi transaksi janggal itu sengaja digulirkan untuk menyingkirkan Menkeu Sri Mulyani dari kabinet.
Tudingan ini disampaikan Benny saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR bersama Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Mahfud MD dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
“Jangan-jangan memang ada motif politik ingin menyingkirkan Sri Mulyani,” tuding Benny. Politisi Demokrat ini curiga, upaya menyingkirkan Sri Mulyani itu imbas dari sikap sang Bendahara Negara yang menolak rencana pembelian minyak dari Rusia.
Desas-desus yang beredar, banyak pejabat pemerintahan yang tak setuju dengan langkah Sri Mulyani tersebut.
“Ada isu kan, Pak, Sri Mulyani, Menkeu menolak rencana beli minyak Rusia masuk Indonesia. Banyak pejabat yang tidak suka, banyak pembantu (menteri) yang lainnya juga yang tidak suka, Pak Mahfud,” ujarnya.
Benny bilang, kecurigaannya bukan tanpa alasan. Sejak kabar dugaan transaksi mencurigakan di lingkungan Kemenkeu mencuat, Sri Mulyani jadi sorotan.