Survei menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim berdasarkan big data yang dirinya punya sebanyak 110 juta percakapan di media sosial setuju Pemilu 2024 ditunda. Luhut juga mengklaim pemilih PDIP, Demokrat, Gerindra setuju penundaan pemilu.
Namun, klaim luhut berbeda dengan sejumlah hasil survei. Hasil jajak pendapat Litbang Kompas memperlihatkan bahwa mayoritas publik tak ingin menunda pemilu dan setuju pemungutan suara tetap digelar pada 14 Februari 2024.
Hasil itu terekam dalam jajak pendapat yang dilakukan lewat wawancara melalui telepon terhadap 1.002 responden berusia minimal 17 tahun yang berdomisili di perkotaan di 34 provinsi pada 7-12 Maret 2022.
Litbang Kompas juga melakukan jajak pendapat terhadap responden pendukung enam partai politik (parpol) terkait sikap mereka soal wacana penundaan Pemilu 2024.
Hasilnya, mayoritas responden dari PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat, serta PKS menyatakan setuju pemilu tetap digelar sesuai waktu yang telah ditetapkan Komisi II DPR RI, pemerintah, dan KPU yakni 14 Februari 2024.