Partaiku.id – Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus merespons pertemuan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dengan Yudo di Gedung Utama Sekretariat Negara, Senin (21/11). Lodewijk tak menampik pertemuan keduanya menjadi sinyal penunjukan Yudo.
“Ya bisa itu dikatakan suatu sinyal,” kata Lodewijk di Jakarta, Selasa (22/11).
Namun, dia menyebut penunjukan Panglima TNI baru merupakan hak prerogatif presiden. Menurutnya, tak ada aturan baku soal pergantian antar matra TNI yang bisa menjadi panglima.
Menurut Lodewijk, Undang-Undang Nomor 34 tentang TNI yang mengatur soal penunjukan Panglima hanya menyebut bahwa posisi panglima bisa dijabat secara bergantian antar matra. Artinya, kata dia, tidak ada kewajiban pergantian posisi tersebut.
Meski secara urutan kini posisi panglima menjadi giliran matra laut, Lodewijk menilai Presiden Jokowi tetap memiliki wewenang penuh menentukan pilihan. Karenanya, menurut semua kepala staf, baik darat, laut, maupun udara tetap memiliki kesempatan.
“Kalau sekarang AD, kalau sekarang AD lagi, dapat AL, dapat AU. Karena itu hak prerogatif presiden beliau pilih yang mana kita tunggu aja,” katanya.