Loyalis bakal caketum Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), Mirwan Bz Vauly mengkritik kepemimpinan Ketum Airlangga Hartarto. Airlangga yang juga akan kembali memperebutkan kursi ketua umum Golkar dinilai gagal mengelola partai hingga membuat perolehan kursi di DPR turun.
“Sayangnya performa pengelolaan partai tidak membaik dan berdampak pada perolehan kursi parlemen secara keseluruhan. Hampir di semua tingkatan perolehan suara Partai Golkar menurun. Hal ini sangat disayangkan oleh semua kader Partai Golkar,” kata Mirwan dalam keterangan tertulis, Jumat (20/9/2019).
Kegagalan Airlangga mengelola partai dinilai berdampak pada turunnya perolehan suara partai. Padahal, kata Mirwan yang merupakan Fungsionaris DPP Golkar itu, Airlangga dipilih dalam Munaslub Golkar pada 2017 lalu menggantikan Setya Novanto dengan harapan membawa angin segar mengelola partai.
Mirwan merinci, pada Pemilu 2019 total perebutan kursi DPR RI naik dari 560 menjadi 575 kursi. Namun di bawah kepemimpinan Airlangga, Golkar hanya sanggup mendapat 85 kursi. Itu menurutnya, turun jauh dari penetapan target 110. Bahkan, masih jauh lebih baik dari aktual pendapatan kursi partai Golkar pemilu 2014 yang masih mengantongi 91 kursi.