Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno juga menilai penunjukan Luhut mengesankan tidak ada menteri lain yang bisa bekerja sesuai harapan, kecuali Luhut.
“Satu sisi ada menteri yang cukup powerful bisa mengeksekusi banyak hal. Sisi yang lainnya ada menteri yang tak bisa kerja, sehingga harus di take over menteri lain. Ini tak bagus karena terkesan hanya satu menteri Jokowi saja yang bisa kerja sesuai harapan, menteri lain di bawah standar,” kata Adi.
Adi mengatakan Jokowi sebaiknya melakukan reshuffle atau perombakan kabinet untuk mengganti menteri-menteri yang berkinerja kurang baik.
Menurut dia, tugas baru bagi Luhut ini juga makin menguatkan posisi Luhut sebagai pejabat negara.
“Itu secara otomatis membuat posisi LBP makin kokoh. Tak ada yang bisa bantah. Itu faktual bahwa LBP dipercaya betul presiden ngurus segala urusan,” ucapnya.
Diberitakan, Jokowi menunjuk Luhut untuk menangani karut-marut minyak goreng. Luhut akan mengurus kelangkaan minyak goreng di Jawa dan Bali.
Jokowi beberapa kali memberi jabatan kepada Luhut untuk menangani berbagai hal. Jabatan yang diemban Luhut bervariasi, mulai dari Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri hingga Koordinator PPKM Jawa-Bali.