Tak hanya itu, kata Rifa’i, Lukas pernah dilarang terbang kembali ke Papua. Peristiwa itu terjadi tahun lalu. Akhirnya, pihaknya harus ‘kucing-kucingan’ di bandara demi memulangkan Lukas.
“Kita harus kucing-kucingan di bandara untuk bisa memulangkan Gubenrur Papua,” ujarnya.
Rifa’i menyebut Lukas juga kerap dibungkam. Salah satu bentuk pembungkaman itu adalah tuduhan bahwa Lukas merupakan anggota Organisasi Papua Merdeka (OAP).
“Apa yang beliau lakukan, apa yang beliau usulkan itu selalu beliau diintimidasi dengan kata-kata atau dengan tuduhan bahwa beliau dari Organisasi Papua Merdeka,” kata Rifa’i.
“Beliau merasa bahwa kok saya NKRI murni kemudian nasionalisme saya diragukan bahkan saya dibungkam dengan tuduhan-tuduhan seperti itu,” sambungnya.
(iam/fra)