Ketua DPR itu mengatakan tidak rela melihat Golkar yang kini terus mengalami kemerosotan raihan suara. Bamsoet kembali berbicara soal perolehan suara Golkar yang disebutnya memburuk dalam Pemilu 2019 kali ini.
“Kekalahan pada Pemilu 2019 yang ditandai hilangnya 1,2 juta suara dan 6 kursi DPR RI sudah cukup menjadi tamparan keras bagi Partai Golkar bahwa perubahan paradigma kepartaian harus diubah,” ucapnya.
Apalagi, kata Bamsoet, Pilkada 2020 sudah di depan mata. Dia mengatakan Golkar harus sudah mempersiapkan diri dari sekarang.
“Tahapannya akan dimulai Februari 2020 dengan pendaftaran pasangan gubernur-wakil gubernur, Maret 2020 pendaftaran pasangan bupati/wali kota-wakil bupati/wakil wali kota, dan kampanye Pilkada Serentak pada 1 Juli-19 September 2020. Jika persiapannya tidak dimulai dari sekarang, jangan heran jika Partai Golkar kembali menelan kekalahan,” ujar Bamsoet.
Dia menambahkan, sebagai partai politik tertua yang masih eksis, Golkar seharusnya menjadi pionir dalam mewarnai spektrum perpolitikan Indonesia. Bamsoet pun mengibaratkan Golkar bak beringin besar–seperti lambang mereka–yang kokoh, sehingga tidak boleh salah rawat.