Alasan kedua ialah Partai Perindo sebagai sarana perjuangan baru. Tama mengaku senang dengan kesempatan yang diperolehnya tersebut.
“Mudah-mudahan Partai Perindo bisa menawarkan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, baik dalam kaitannya isu hukum, pemberantasan korupsi, maupun perlindungan hak-hak korban,” ungkap Tama.
Tama berkarier di ICW selama kurang lebih 12 tahun. Setelah itu, ia bekerja sebagai tenaga ahli di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sejak 2021 hingga Maret 2022.
Pelantikan Tama sebagai kader Partai Perindo turut disaksikan para pengurus milenial dan Gen-Z DPP Partai Perindo, termasuk Ketua DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital dan Kreatif, Angela Tanoesoedibjo.
(ryn/wis)