Ono juga menyoroti soal neraca garam yang menurutnya cukup membingungkan.
Ia mengungkapkan, Indonesia adalah negara yang memiliki garis pantai di kisaran 84 ribu hingga 120 ribu kilometer
“Anggap saja garis pantai Indonesia adalah 80 ribu kilometer. Daerah pemilihan saya, Kabupaten Indramayu, daerah produsen garam terbesar di Jawa Barat. Bila saya hitung panjang pantai Kabupaten Indamayu mencapai 147 km dan mampu memproduksi garam 37 ribu ton garam setahun dengan asumsi Januari – Mei itu tidak ada produksi karena musim hujan. Sehingga bila kita hitung dengan panjang pantai 80 ribu kilometer, seharusnya kita punya potensi 20 juta ton garam pertahun,” tutur Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini.
“Hanya dengan teknologi sederhana sudah dapat dihasilkan garam putih dengan kandungan nacl yang cukup tinggi. Sehingga tentunya garam juga harus kita sikapi betul. Jangan sampai semua regulasi yang berkaitan dengan importasi apapun pada akhirnya menurunkan produksi, seperti pada tahun 80an dimana Indonesia berhasil swasembada bawang putih. Tapi ketika mulai diotak-atik oleh oknum agar dibuka keran impor, habislah. Garam saat ini harganya cuma harga Rp. 100 perkilo, siapa yang mau jadi petani garam,” Kata Ono.