Masih merujuk survei yang sama, publik menilai persoalan utama di bidang ekonomi adalah kenaikan harga bahan pokok mencapai 47,6 persen. Disusul karena faktor kemiskinan mencapai 22,1 persen.
Adapun beberapa persoalan lain seperti daya beli rendah, peningkatan utang negara, investasi rendah, impor tinggi, dan inflasi.
Survei Charta Politika dilakukan selama sepekan pada 10-17 April. Melibatkan 1.220 responden dengan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling. Margin of error sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pada Oktober 2021 lalu, hasil survei Poltracking Indonesia juga menyatakan 59,3 persen responden menyetujui perombakan kabinet alias reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM) di saat kepuasan terhadap pemerintah mencapai 67,4 persen.
Ada 32,8 persen lainnya menyatakan tidak setuju Jokowi melakukan kocok ulang jajaran kabinet. Itu terdiri dari 28,1 persen responden yang tidak setuju dan 4,7 persen yang sangat tidak setuju. Sebanyak 7,9 persen lainnya tidak menjawab.
Dorongan reshuffle ini terkait dengan tingkat kepuasan terhadap pemerintah, yang merupakan indikator paling relevan untuk menilai kinerja sebuah pemerintahan.