Megawati juga berpesan soal betapa pentingnya BMKG memetakan daerah rawan likuifaksi, demi mencegah bencana seperti yang pernah terjadi di Kota Palu. Sebab bagi PDIP, peta bencana dari BMKG sangat dibutuhkan oleh para kepala daerah dalam menjabarkan peta ruang dan tata kota. PDIP sendiri memastikan bahwa semua kepala daerah dari partainya untuk selalu membasiskan tata kota wilayahnya berbasis pengetahuan di peta rawan bencana dikeluarkan BMKG.
“Seluruh peta bencana BMKG akan dijabarkan dalam peta ruang, arsitektur, dalam sistem desain rumah tahan gempa misalnya, sistem tata kota, sistem irigasi, perencanaan yang semesta sehingga kita sebagai bangsa sadar persoalan iklim dan bencana,” begitu pesan Megawati yang disampaikan Hasto.
Selanjutnya, Megawati juga mengharapkan agar rakyat Indonesia dan badan seperti BMKG bersedia belajar dari bangsa lain seperti Jepang dan China. Negara-negara itu dianggap berhasil membangun kesadaran rakyatnya akan kerawanan bencana.
Terkait dengan Sekolah Lapang BMKG yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP, Hasto mengatakan pihaknya berharap ajang ini bisa menambah pengetahuan cuaca dan mengintegrasikan diri dengan aspek kebencanaan. Maka itulah, kerjasama BMKG dengan Baguna PDIP, yang satu-satunya dimiliki parpol di Indonesia, adalah jalan kemanusiaan.