Partaiku.id – Jakarta kembali menjadi panggung pertemuan lintas zaman dan budaya pada Selasa malam, 15 April 2025. Di bawah cahaya hangat Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Presiden Kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri, menghadiri sebuah pertunjukan teater seni musik yang sarat makna: Imam Al-Bukhari–Soekarno.
Pertunjukan kolaborasi antara Indonesia dan Uzbekistan ini bukan sekadar hiburan. Ia menjadi jembatan sejarah yang mengisahkan pertemuan imajiner antara Bung Karno, sang proklamator, dan Imam Al-Bukhari, ulama besar dari tanah Bukhara. Cerita itu mengalun di tengah latar geopolitik Perang Dingin, dibalut musik dan akting yang memukau.
Para tokoh penting turut hadir menyemarakkan malam kebudayaan ini. Di antara kursi-kursi megah GKJ tampak Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Gubernur Jakarta Pramono Anung, serta Wakil Gubernur Rano Karno. Tidak ketinggalan wajah-wajah familiar dari internal PDI Perjuangan seperti Prananda Prabowo, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Djarot Saiful Hidayat, dan Deddy Sitorus.
Budaya dan politik berpadu malam itu. Dari kursi tamu kehormatan, terlihat pula Ketua BPIP Yudian Wahyudi, budayawan Butet Kartaredjasa, dan para seniman dari berbagai penjuru. Kehadiran Duta Besar Uzbekistan Oybek Eshono dan Wakil Gubernur Samarkand Rustam Kobilov mempertegas nuansa diplomasi budaya yang kental.
Sebelum pertunjukan dimulai, Megawati terlihat berbincang hangat dengan Fadli Zon, dan kemudian menjamu tamu dari Uzbekistan dalam percakapan ringan yang penuh senyum. Tak lama, sekitar pukul 20.15 WIB, Megawati bersama rombongan memasuki ruang pertunjukan.
Pertunjukan dibuka dengan irama tradisional khas Uzbekistan, disusul penampilan lima aktor teater yang membawa penonton menyelami kisah dua tokoh besar lintas abad itu. Dalam gelap yang hening, tampak Megawati duduk tenang bersama menantunya, Nancy Prananda, dan putranya, M. Prananda Prabowo.