“Melalui ini surveilans segala dipersiapkan, sehingga tenaga-tenaga KKP kita di pintu pintu masuk tempat-tempat internasional ini sudah mulai mempersiapkan bagaimana bisa melakukan proses surveilans terhadap para WNI ataupun WNA yang datang dari luar sehingga bisa dideteksi dengan baik, termasuk mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam rangka mendeteksi terkait dengan penyakit cacar monyet ini,” tutur Melki.
Sebelumnya, Kemenkes memastikan belum ada temuan kasus cacar monyet di Indonesia.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyebut pihaknya telah memperkuat surveilans dan deteksi dini sejak Mei 2022.
“Belum ada kasus cacar monyet, baik konfirmasi, probable, maupun suspect,” kata Maxi saat dihubungi.
Maxi mengatakan pihaknya mendeteksi di pintu masuk laut dan udara lantaran Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) paling banyak masuk lewat jalur laut maupun udara.
Pihaknya pun bakal memperkuat dan memperbanyak deteksi dini atau aktivitas surveilans cacar monyet pada kelompok gay di Indonesia.
Surveilans akan dilakukan bekerjasama dengan sejumlah organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia.