Kenga Jejen menambahkan, “Kami sebagai generasi mua sedang berusaha mencari bukti-bukti tersebut, mudah mudahan semuanya akan terbuka dan kebangggaan kita sebagai warga Cimaung akan makin kuat dan memiliki dasar yang nyata,” ujar Kang Jejen.
Di tempat terpisah, Kang Ono Surono (Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat) berpendapat, “menarik untuk di cari rangkaiannya kenapa Bung Karno sering berkegiatan di wilayah Cimaung, menurut saya, salah satunya karena kita ketahui wilayah Cimaung itu tidak jauh dari Gunung Puntang, tempat dimana tanggal 5 Mei 1923 Belanda mendirikan Statsiun Radio Malabar yang di catat sebagai pemancar terbesar di dunia, sebagai orang gerakan, Bung Karno, saya yakin dalam pikirannya, kehadiran Radio Malabar sangat strategis untuk Gerakan Politik”.
“Poin penting yang ingin saya telisik adalah lahirnya dokumen “Mencapai Indonesia Merdeka” yang di rangkai Bung Karno di sela-sela melakukan pendidikan politik di wilayah Cimaung, bagi saya, begitu inspiratifnya wilayah Cimaung, sehingga gagasan besar dapat dirangkai oleh Bung Karno.”
“Sebagai manusia hebat, Bung Karno selalu punya cara dalam menghadapi situasi, di manapun dalam kondisi apapun, kegiatan Pendidikan Politik selalu menjadi warna indah yang penuh dinamika dari kehidupan Bung Karno, dan hasilnya “jembatan emas berupa kemerdekaan” sedang kita rasakan, tugas kita sebagai generasi yang lahir di jaman setelah kemerdekaan adalah JASMERAH (jangan melupakan sejarah), saya berbangga pada generasi muda Cimaung yang telah menyediakan waktunya untuk mengadakan haul Bung Karno, semoga apa yang dilakukan akan tercatat dalam sejarah dan mendapatkan balasan dari Mahkamah Riwayat, judul “spirit” itu sudah sangat tepat sekali, saya berharap generasi muda Ciamung dapat menggali apinya apa yang menjadi kehendak Bung Karno”.