“Saking lupa diri, Paripurna yang merupakan forum resmi DPR dalam membicarakan kebijakan negara dan rakyat juga diremehkan ketika justru dipakai sebagai ajang hura-hura merayakan ULang Tahun,” ujarnya.
Lucius pun menilai tindakan perayaan itu sebagai bentuk penghinaan terhadap Paripurna yang merupakan panggung tertinggi untuk memperjuangkan nasib rakyat. Ia menilai tak semestinya Puan menjadikan panggung ini untuk urusan pribadi.
Padahal, menurut Lucius, anggota DPR bisa merespons keresahan publik secara langsung saat Rapat Paripurna. Namun, anggota DPR justru memilih mengabaikan massa rakyat untuk merayakan HUT Ketua DPR.
“DPR sedang membuka topeng sesungguhnya. Istilah wakil rakyat itu hanya kedok karena bahkan ketika rakyat yang diwakili itu datang, DPR justru cuek. Lalu pantas kah gelar wakil rakyat tetap dipandang?” ujar Lucius.
Ketua DPR Puan Maharani mendapatkan kejutan ulang tahun di tengah rapat paripurna, Selasa (6/9). Seluruh anggota DPR menyanyikan lagu ‘Selamat Ulang Tahun’ karangan Jamrud dan bertepuk tangan.
Sementara, pada saat bersamaan, ribuan buruh dan mahasiswa menggelar demo menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPR.