Total ‘populasi online’ di Asia Tenggara mencapai 440 juta orang dan diproyeksikan terus meningkat. Sementara di Indonesia, ekonomi digital mengalami perkembangan yang pesat salah satunya didorong dengan kontribusi start-up. Hingga saat ini, Indonesia merupakan negara peringkat ke-6 dengan jumlah start-up terbanyak yakni 2.506 unit dengan 9 Unicorn dan 2 Decacorn yaitu GoTo dan J&T Express.
Berdasarkan kajian LPEM FEB UI, pada 2022, Start-ups GoTo diproyeksikan mampu memberikan nilai tambah sebesar Rp 349 triliun hingga Rp 428 triliun terhadap perekonomian nasional. Nilai ini setara dengan 1,8 hingga 2,2 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Kontribusi ini berasal dari aktivitas perusahaan dan mitra dalam ekosistem GoTo.
Selain itu, ekosistem GoTo juga dinilai mampu meningkatkan kesempatan kerja bagi 0,8 hingga 1,2 persen dari total penduduk bekerja di tahun 2022 melalui aktivitas bisnis merchant dan sellers.
Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan, GoTo juga berperan dalam memajukan UMKM melalui berbagai integrasi layanan on-demand, e-commerce, serta finansial. GoTo juga turut membantu program on-boarding UMKM dalam platform digital. Pada 2022, sebanyak 20,76 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital.