Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga lantas menilai polah Arteria yang menimbulkan polemik di masyarakat bakal berpengaruh terhadap elektabilitas suara PDIP di Bumi Pasundan pada pemilu 2024 nanti.
Apalagi, kali ini Arteria menyinggung soal Sunda yang notabenenya identitas mayoritas warga Jabar.
“Saya rasa akan ada stimulus negatif bagi Jabar, tentu ini diperkirakan makin merosot elektabilitas PDIP khususnya di Jabar,” kata Jamiluddin, Kamis (20/1).
Jamaluddin melihat Arteria merupakan elite PDIP yang sering sekali blunder dalam memberi pernyataan dan mengabaikan prinsip komunikasi lintas budaya.
Jamiluddin mengatakan, elektabilitas PDIP di Jabar yang sempat jaya pada 2014 silam sudah mengalami penurunan pada 2019 lalu. Rekapitulasi hasil pemilu legislatif di 2019 menunjukkan suara PDIP turun posisi kedua lantaran disalip partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Gerindra mengungguli 15 partai politik lain dengan perolehan dukungan mencapai 4.320.050 suara. Sementara PDIP menyusul dengan raihan 3.510.525 suara, dan di urutan ketiga, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendapatkan 3.286.606 suara.