Jumlah pemilih di Jabar kala kontestasi politik 2019 itu tercatat sebanyak 34.610.297. Dari jumlah yang dilaporkan itu, yang menggunakan hak pilihnya mencapai 27.476.079 orang.
Dengan kondisi itu, Jamiluddin menilai bukan hal muskil suara PDIP di Jabar akan kembali merosot. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, banyak kader PDIP yang tersandung kasus. Seperti yang santer dibicarakan masyarakat adalah Harun Masiku dan Eks Menteri Sosial Juliari Batubara.
“Karena ada kecenderungan masyarakat kita, di Indonesia, itu menggeneralisir. Jadi kalau itu yang melakukan blunder si A, korupsi si B, orang kerap kali mengaitkan organisasi atau partai yang melindunginya. Terutama di era sosial media yang awam pun bisa membaca informasi,” jelasnya.
Mantan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta itu lantas menilai sekalipun Arteria telah meminta maaf secara khusus kepada publik, namun ia rasa publik tidak akan segampang itu memberikan maaf terhadap Anggota DPR RI periode 2019-2024 yang mewakili daerah pemilihan Jawa Timur VI itu.
Bahkan, Jamiluddin menilai polemik Arteria yang dirasa menyinggung identitas suku ini bisa berbuntut seperti sentimen masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) kepada PDIP. Sebagaimana diketahui, suara PDIP di Tanah Minang cenderung kecil bahkan tak sampai 5 persen pada 2019 silam.